Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Selasa, 10 Januari 2012

Dilarang Keras Jualan Celana Dalam Bekas di Zimbabwe

| Selasa, 10 Januari 2012 | 2 komentar

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Beberapa jenis infeksi menular seksual (IMS) bisa juga menular lewat pakaian dalam. Risiko ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah Zimbabwe, sampai-sampai dibuat larangan keras bagi yang terlibat jual beli celana dalam bekas.

Larangan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Zimbabwe, Tendai Biti baru-baru ini dan berlaku efektif sejak 30 Desember 2011. Meski dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan banyak berdampak pada bisnis pasar loak, pertimbangan utamanya adalah faktor kesehatan.

Pakaian dalam bekas pakai dituding sebagai salah satu media penularan jamur kulit maupun Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti herpes kelamin dan Human Papilloma Virus (HPV) penyebab kanker leher rahim. Risikonya memang lebih kecil dibanding kontak langsung, namun tetap perlu diwaspadai.

Pertimbangan lainnya adalah soal kepatutan, karena jual beli pakaian dalam bekas dianggap merendahkan martabat warga Zimbabwe. Di negara ini, pakaian dalam bekas marak diperdagangkan di pasar loak karena sebagian besar penduduknya memang sangat miskin.

Oleh karena itu untuk melindungi warga dari berbagai risiko tersebut, pemerintah Zimbabwe resmi melarang jual beli pakaian dalam bekas. Tidak hanya yang diperdagangkan secara komersial, tetapi juga pakaian dalam hasil sumbangan dari negara-negara berkembang.

Larangan ini juga disertai ancaman sanksi bagi yang melanggarnya. Segala jenis impor pakaian dalam dikenai pajak tambahan, sedangkan jika ketahuan barang itu sudah pernah dipakai sebelumnya maka akan dikenai denda sebesar US$ 3 atau sekitar Rp 27 ribu/kg.

Sejumlah media lokal menanggapi positif kebijakan ini, termasuk harian Zimbabwe Metro. Dalam sebuah artikelnya, harian ini mengatakan bahwa warga Zimbabwe tidak sepantasnya memakai pakaian dalam yang sudah pernah dikenakan orang lain sebelumnya.

"Memakai pakaian dalam bekas sangat tidak manusiawi dan pemerintah harus berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Negara mana yang akan membiarkan warganya menjadi objek penghinaan dan berisiko tertular penyakit?" tulis media tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (10/1/2012).

2 komentar:

letnankimi mengatakan...

Ga jijik apa gan? :berbusa:

copas-ae.blogspot.com mengatakan...

haha...gak tau jg ya bang... soalnya gak prnah jualan jga sh... :D

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

EasyHits4U.com - Your Free Traffic Exchange - 1:1 Exchange Ratio, 5-Tier Referral Program. FREE Advertising!
 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com