Tadi pagi dalam perjalanan dengan pesawat dari jogja menuju jakarta penerbangan pukul 06.15, seperti biasa saya minta ke petugas yang jaga untuk mencarikan kursi di dekat jendela menghadap ke timur. Awalnya petugasnya sedikit bingung, timur itu di deretan kiri atau kanan sehingga akhirnya saya diberi kursi paling belakang yang masih agak sepi jadi nanti bisa pindah tempat. 23F. beruntung penerbangan tadi pagi barisan belakang memang masih kosong. Padahal awalnya tadi bakalan penuh karena libur kecepit hari kamis kemarin.
Walau penerbangan agak terlambat dari jadwal, 6.30 baru berangkat dan matahari sudah muncul di atas horizon tapi saya masih beruntung karena masih bisa melihat gunung merapi dan merbabu yang seakan muncul dari balik selimut awan. Belum lagi gunung sindoro dan sumbing dengan lembahnya nya yang berkabut merupakan momen yang menarik untuk di jepret.
Dengan memotret melalui jendela pesawat seringkali kita mendapatkan momen yang unik dan juga sudut pengambilan gambar yang menarik. tapi terkadang kita juga tidak bisa mendapatkan hasil gambar yang sesuai dengan apa yang kita lihat karena beberapa sebab, antara lain kaca jendela yang buram, pantulan di kaca yang masuk ke dalam frame, komposisi yang terhalang sayap, dll
Berikut ada beberapa tips praktis dalam melakukan pemotretan melalui jendela pesawat pada saat kita melakukan perjalanan.
- Datang ke bandara lebih awal sehingga kita bisa mendapatkan tempat duduk yang paling strategis. Mintalah tempat duduk di samping jendela menghadap ke timur untuk penerbangan pagi, atau menghadap barat untuk penerbangan sore. Kita bisa minta kepada petugas di saat check in kok. Dulu awal sebelum memotret saya pasrah aja dapat tempat duduk dimana saja, kejepit apa saja.. tapi sekarang setiap check in tidak lupa bertanya “tolong kalau masih ada tempat duduk di samping jendela..”
- Kita bisa menggunakan semua jenis kamera. Baik dslr maupun poket untuk memotret dalam pesawat. Saya sendiri tadi pagi memakai 2 – 2 nya. Poket (canon S95) untuk mengejar range 28– 105 mm karena canon 450D saya selalu tertancap lensa 10-22. Tapi memang lebih flexible kalau menggunakan kamera dengan lensa flekibel sehingga kita bisa mengatur komposisi mulai dari sudut lebar sampai ke detail.
- Pantulan di jendela terkadang muncul kalau sudut pemotretan kita kurang tepat, tergantung arah cahaya. Untuk mengakalinya coba merubah sudut pemotretan atau menggunakan lens hood untuk mengurangi efek pantulan yang timbul
- aturan komposisi masih tetap bisa dipergunakan di dalam memotret di dalam pesawat, salah satunya memanfaatkan obyek pesawat menjadi frame seperti gambar di bawah.
- Jangan menempelkan lensa pada jendela untuk mencoba mengurangi pantulan, karena kemungkinan yang terjadi adalah gambar menjadi blur karena getaran badan pesawat pada lensa kamera.
- Atur lensa pada manual fokus, karena seringkali lensa akan mencari fokus pada permukaan jendela (apalagi kalau di jendela terdapat bekas goresan). Dengan mengatur lensa pada fokus di luar jendela dan menguncinya kita bisa mengurangi kegagalan gambar yang kurang tajam.
- Matikan lampu flash. Terutama apabila kita menggunakan kamera poket dan setinggan auto. Karena kondisi di dalam kabin yang terkadang kurang cahaya sehingga kamera akan mencoba menyalakan lampu flash. Lampu flash hanya akan menerangi bagian yang dekat dengan kamera selain itu juga akan menimbulkan pantulan di jendela.
- Lepas filter Polarize. Dulu saya selalu memasang filter CPL pada lensa saya. Begitu juga pada saat memotret di dalam pesawat. Tapi filter CPL akan menimbulkan anomali cahaya pada hasil foto kita. Sekarang sebelum naik pesawat saya selalu melepas filter CPL dan mengganti dengan filter UV.
- Selalu siap dengan kamera. Terkadang momen yang unik hanya berlangsung sebentar. Seperti ketika pesawat membelok sehingga kita bisa melihat daratan dan horizon yang diatas kita. Atau bisa juga cahaya yang menerobos awan dan banyak hal. Selalu siap dengan kamera untuk momen yang ada.
- Seperti pada saat memotret landscape lain, saya selalu menggunakan mode Av (aperture value) dengan bukaan f/8 atau f/11 untuk mendapatkan ketajaman yang luas. Tapi jangan lupa untuk mengecek kecepatan yang didapat.apabila terlalu pelan ada kemungkinan gambar tidak tajam karena gerakan pesawat.
- Kalau kondisi kurang mendukung untuk memotret, seperti jendela yang buram atau banyak goresan, kita bisa mencoba mencari tempat duduk lain yang lebih mendukung. Tapi kalau memang terpaksa tidak bisa, kita bisa menyimpana keindahan pemandangan melalui memori kita. Selalu ada kesempatan lain untuk mengabadikan keindahan alam melalui jendela pesawat
- kreatif memanfaatkan cahaya. seperti menggunakan spot metering pada jendela yang terang sehingga bisa mendapatkan siluet penumpang.
Semoga sedikit tips nya berguna untuk rekan rekan yang melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang.. yang penting enjoy your trip !
sumber
0 komentar:
Posting Komentar